Senin, 05 Januari 2015

reusam jadi 1



RANCANGAN REUSAM GAMPONG LAMBHUK
KECAMATAN ULEE KARENG KOTA BANDA ACEH
N0MOR 04 TAHUN 2013

TENTANG
TATA CARA PENYELENGGARAAN ACARA KEMATIAN
DAN PERKUBURAN UMUM GAMPONG


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM
DENGAN RAHMAT ALLAH YANG MAHA KUASA

KEUCHIK GAMPONG LAMBHUK

Menimbang    :   a.   bahwa pada setiap ada orang yang meninggal dunia di gampong, menjadi kewajiban bagi masyarakat gampong untuk menyelenggarakan fardhu kifayah; 
b.     bahwa untuk mewujudkan keteraturan dalam penyelenggaran fardhu kifayah perlu pedoman pelaksanaan yang sesuai dengan ketentuan syari’at Islam dan adat yang berlaku di gampong;   
c.      bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan b, perlu ditetapkan Reusam Gampong Lambhuk tentang Tata Cara Penyelenggaraan Acara Kematian dan Perkuburan Umum Gampong.

Mengingat      :   1.   Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Keistimewaan Provinsi Daerah Istimewa Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 172, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3893;
2.     Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 62, Tambahan Lembaga Negara Republik Indonesia Nomor 4633);
3.     Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara  Republik Indonesia Nomor 4255);
4.     Peraturan Daerah Provinsi   Daerah   Istimewa  Aceh  Nomor 5 Tahun 2000 tentang Pelaksanaan Syariat Islam (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh Tahun 2000 Nomor 30);
5.     Qanun Provinsi  Daerah Istimewa Aceh Nomor 11 Tahun 2002 tentang Pelaksanaan Syariat Islam Bidang Aqidah, Ibadah dan Syiar Islam (Lembaran Daerah Provinsi Daerah Istimewa Aceh Tahun 2002 Nomor Nomor 54 Seri E Nomor 15);
6.     Qanun Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pemerintahan Gampong dalam Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam;
7.     Qanun Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 9 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kehidupan Adat dan Adat Istiadat, Lembaran Daerah Aceh Tahun 2008 (Lembaran Daerah Aceh Tahun 2008 Nomor 09);
8.     Qanun Nanggroe Aceh Darussalam Nomor 10 Tahun 2008 tentang Lembaga Adat, Lembaran Daerah Aceh Tahun 2008 (Lembaran Daerah Aceh Tahun 2008 Nomor 10);
9.     Peraturan Gubernur Aceh Nomor 25 Tahun 2011 tentang Pedoman Umum Penyelenggaraan Pemerintahan Gampong (Berita Daerah Aceh Tahun 2011 Nomor 30);
10.  Qanun Kota Banda Aceh Nomor 26 Tahun 2002 tentang Susunan Organisasi Pemerintahan Gampong;
11.  Qanun Kota Banda Aceh Nomor 6 Tahun 2005 tentang Tuha Peut Gampong;
12.  Qanun Kota Banda Aceh Nomor 7 Tahun 2005 tentang Reusam Gampong (Lembaran Daerah Kota Banda Aceh Tahun 2005 Nomor 7 Seri E Nomor 4).


Dengan Persetujuan Bersama

TUHA PEUET GAMPONG LAMBHUK
dan
KEUCHIK GAMPONG LAMBHUK

MEMUTUSKAN:

Menetapkan          : REUSAM GAMPONG LAMBHUK TENTANG
TATA CARA PENYELENGGARAAN ACARA
KEMATIAN DAN PERKUBURAN UMUM GAMPONG
                             
BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam reusam ini yang dimaksud dengan:
1.     Gampong adalah Gampong Lambhuk;
2.     Pemerintah Gampong adalah Pemerintah Gampong Lambhuk;
3.     Keuchik adalah Keuchik Gampong Lambhuk;
4.     Tuha Peuet Gampong adalah Tuha Peut Gampong Lambhuk;
5.     Reusam Gampong adalah Reusam Gampong Lambhuk;
6.     Penduduk adalah warga Gampong Lambhuk yang berdomisili secara sah di gampong dan telah memiliki Kartu Keluarga dan/atau Kartu Tanda Penduduk (KTP) gampong;
7.     Penduduk sementara adalah warga Gampong Lambhuk yang berdomisili secara sah untuk sementara dalam jangka waktu tertentu dalam Gampong Lambhuk;
8.     Orang gampong adalah warga asli Gampong Lambhuk, baik yang menetap di gampong atau di luar gampong;
9.     Kuburan adalah tempat untuk menguburkan mayat/jenazah;
10. Kuburan umum adalah areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman mayat/jenazah yang dimiliki dan/atau dikelola oleh gampong;
11. Panitia kuburan adalah pengurus yang mengelola perkuburan umum yang diangkat oleh keuchik;
12. Fardhu kifayah adalah kewajiban terhadap mayat yang meliputi memandikan, mengafankan, mengshalatkan dan menguburkan;
13. Anggota syarikat kuburan adalah orang atau kepala keluarga yang membayar iuran kuburan.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN

Pasal 2

(1)   Reusam Tata Cara Penyelenggaraan Acara Kematian dan Perkuburan Umum Gampong dimaksudkan sebagai pedoman dalam penyelenggaraan acara kematian dan perkuburan umum gampong;
(2)   Tujuan Reusam Tata Cara Penyelenggaraan Acara Kematian dan Perkuburan Umum Gampong adalah untuk mewujudkan ketertiban dan keteraturan dalam penyelenggaraan acara kematian dan perkuburan umum gampong. 

BAB III
TATA CARA PENYELENGGARAAN ACARA KEMATIAN

Pasal 3

(1)   Apabila ada kematian, pihak keluarga wajib memberitahukannya kepada Keuchik, Tengku Gampong dan Kepala Dusun;
(2)   Apabila pihak keluarga tidak ada, maka tetangga yang meninggal wajib memberitahukannya kepada Keuchik, Tengku Gampong dan Kepala Dusun.

Pasal 4

(1)   Keuchik atau orang yang ditunjuk mengumumkan kematian tersebut kepada seluruh masyarakat gampong melalui pengeras suara di mesjid atau cara lainnya;
(2)   Seluruh masyarakat gampong yang mengetahui adanya kematian, harus menghentikan kegiatan atau aktivitasnya untuk mengunjungi rumah duka.

Pasal 5

Tengku Gampong bertanggungjawab terhadap terselenggaranya fardhu kifayah.
 
Pasal 6

Keluarga dari pihak yang meninggal dunia dilarang membawa jenazah untuk dikebumikan di luar gampong sebelum diselenggarakan fardhu kifayah (memandikan, mengafankan dan menshalatkan) di gampong.

Pasal 7

(1)  Setiap penduduk gampong yang meninggal dunia, maka dilakukan pembacaan tahlil atau shamadiyah selama tiga malam berturut-turut di mesjid;
(2)  Setiap penduduk gampong yang meninggal dunia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah penduduk yang sudah baliqh.
(3)  Pembacaan tahlil atau shamadiyah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan tanggung jawab Tengku Gampong.

BAB IV
PENYELENGGARAAN PERKUBURAN UMUM GAMPONG

Bagian pertama
Tanah Kuburan

Pasal 8

(1)  Setiap penduduk gampong berhak atas tanah perkuburan umum gampong;
(2)  Hak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat diperoleh setelah yang bersangkutan melunasi iuran kuburan;
(3)  Iuran kuburan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditetapkan sebesar 2 m2 dengan harga pasaran;
(4)  Bagi warga gampong yang berstatus sebagai penduduk sementara dapat menggunakan tanah perkuburan umum setelah membayar dua kali iuran kuburan yang dibayar penduduk gampong;
(5)  Keluarga dari penduduk gampong yang tidak berdomisili di gampong dapat menggunakan tanah perkuburan umum gampong setelah melunasi  iuran kuburan;
(6)  Orang gampong yang berdomisili di luar gampong dapat diikutsertakan sebagai anggota syarikat kuburan dengan membayar iuran sesuai ketentuan dalam ayat (3) pasal ini. 
(7)  Berdasarkan pertimbangan tertentu, keuchik dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan bagi warga gampong baik yang berstatus penduduk tetap atau sementara yang tidak mampu membayar iuran kuburan.

Bagian Kedua
Panitia Kuburan

Pasal 9

(1)  Panitia kuburan bertanggungjawab mengatur tata letak kuburan;
(2)  Tata letak kuburan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penataan kuburan orang dewasa dan anak-anak;
(3)  Pembukaan kuburan dilakukan oleh Tengku Gampong.

Pasal 10

(1)   Penggalian kubur merupakan tanggung jawab panitia kuburan;
(2)   Panitia kuburan tidak boleh membebani keluarga yang meninggal dunia dalam pelaksanaan penggalian kubur.

BAB V
KEWAJIBAN DAN LARANGAN

Bagian Kesatu
Kewajiban

Pasal 11

(1)   Setiap kepala keluarga penduduk gampong dikenai iuran kuburan sebagaimana diatur dalam Pasal 8 ayat (3);
(2)   Iuran kuburan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan kepada seluruh kepala keluarga penduduk gampong.

Bagian Kedua
Larangan

Pasal 12

(1)  Dilarang bagi siapapun menguburkan di kuburan umum tanpa izin dari Keuchik.
(2)  Dilarang memberi batasan kuburan dalam bentuk beton;
(3)  Bagi yang telah memberikan batasan kuburan dengan beton dapat dibongkar oleh panitia kuburan ketika dibutuhkan.





BAB VI
SANKSI

Pasal 13

(1)   Penduduk gampong yang tidak membayar iuran kuburan tidak dibenarkan menguburkan di tanah perkuburan umum;
(2)   Apabila penduduk gampong sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ingin menguburkan di tanah perkuburan umum, maka dikenakan biaya dua kali dari iuran kuburan.

BAB VII
KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 14

Semua ketentuan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah gampong yang bertentangan dengan Reusam Gampong ini dinyatakan tidak berlaku.


BAB VIII
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 15

Hal-hal yang belum diatur dalam Reusam Gampong ini sepanjang mengenai teknis pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut dengan Keputusan Keuchik.

Pasal 16

Reusam Gampong ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Agar setiap orang mengetahui, memerintahkan pengundangan Reusam ini dengan penempatan dalam Lembaran Daerah Gampong Lambhuk.

                                     

Ditetapkan di Banda Aceh
                                      pada tanggal  ………………… 1434 H
                                                        …………………. 2013 M

                                      KEUCHIK GAMPONG LAMBHUK,



                                             H. M. Nasir Ibrahim, SSt.FT


Diundangkan
pada tanggal   ………………….1434 H
                                  2013 M

SEKRETARIS GAMPONG LAMBHUK,



Saddariah


LEMBARAN DAERAH GAMPONG …… TAHUN….. NOMOR ….





































PENJELASAN ATAS

REUSAM GAMPONG NOMOR 04 TAHUN  2013
TENTANG TATA CARA PENYELENGGARAAN ARACA KEMATIAN
DAN PERKUBURAN UMUM GAMPONG

I.   UMUM

Undang-undang Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh telah memberi landasan yang lebih kuat terhadap keberadaan Pemerintahan Gampong untuk mengatur rumah tangganya sendiri dalam bentuk Reusam Gampong. Penataan Penyelenggaraan Acara Kematian dan Perkuburan Umum Gampong memiliki peranan penting dalam rangka penataan kehidupan masyarakat yang tertib dan damai sesuai dengan ketentuan, dituangkan dalam bentuk Reusam Gampong.
           
Tata cara Penyelenggaraan Acara Kematian dan Perkuburan Umum Gampong diperuntukkan bagi setiap orang yang meninggal di gampong sebagai kewajiban atau fardhu kifayah yang harus diselenggarakan setelah seseorang meninggal dunia.

II.  PASAL DEMI PASAL.

Pasal 1 
        cukup jelas                                               

Pasal 2
        cukup jelas

Pasal 3
        cukup jelas      

Pasal 4
        cukup jelas

Pasal 5
        cukup jelas

Pasal  6
        cukup jelas

Pasal  7
        cukup jelas

Pasal  8
        cukup jelas


Pasal 9
        cukup jelas

Pasal 10
        cukup jelas

Pasal 11
ayat (1)
cukup jelas

ayat (2)
Bahwa seluruh kepala keluarga yang ada di Gampong Lambhuk dibebankan untuk membayar iuran kuburan, meskipun yang bersangkutan telah pernah membayarnya. Tata cara pembayaran iuran kuburan itu dilakukan dalam bentuk cicilan bulanan yang akan diatur lebih lanjut dalam peraturan Keuchik Gampong Lambhuk.

Pasal 12
        cukup jelas

Pasal 13
        Cukup jelas

Pasal 14
          cukup jelas

Pasal 15
          cukup jelas

Pasal 16
          cukup jelas

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

.